Ciptakan Profil Pelajar Pancasila, SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid Hadirkan Tiga Tokoh
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Demi menciptakan profil pelajar pancasila yang baik, SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid, Kabupaten Magelang melaksanakan Seminar Profil Pelajar Pancasila, sebagai bentuk pendidikan karakter siswa di GOR Hj. Asy\\\'ari Senin (14/3), mulai pagi hingga siang hari. Tiga tokoh diundang sebagai pembicara pada kegiatan tersebut. Pembicara pertama yaitu Yulianto, M. Pd dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang. Dalam pemaparannya, Yulianto menyampaikan bahwa nasionalisme termasuk dalam karakter berkebinekaan global. Dimana terdapat sepuluh karakter jiwa nasionalisme. \"Ada sepuluh karakter jiwa nasionalisme diantaranya, cinta, persamaan, kesadaran, keberanian, semangat, kekuatan, kebersamaan dan kekompakan, menghargai, keuletan, dan tanggung jawab,\" jelas Yulianto. Selain menyampaikan materi, Yulianto aktif mengajak murid untuk terlibat dalam diskusi, salah satunya dengan membentuk kelompok-kelompok siswa. Para siswa juga diminta mengamati video, kemudian menganalisis profil pelajar Pancasila apa saja yang terdapat dalam video. Pada saat sesi tanya jawab, seorang siswi kelas 8H, Adheesty Indhurasmi turut andil menyampaikan pertanyaannya yang kemudian dijawab langsung oleh Yulianto. Materi selanjutnya disampaikan oleh Drs Khanifudin Zuhri sebagai pembicara kedua. Pada sesi kali ini materi yang diangkat ialah Karakter yang kuat, be more aware. Terakhir ialah penyampaian dari pemateri ketiga, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Magelang, Agus Sugiyono, SH. Pada kesempatan ini Agus menyampaikan materi berkaitan dengan pelajar yang berkarakter. Kegiatan ini merupakan salah satu tupoksi pengawasan ke sekolah-sekolah di Kabupaten Magelang sebagai catatan kecil untuk bahan evaluasi DPRD. Pada kesempatan ini Agus memaparkan bahwa, \"Pelajar adalah kekuatan. Maju mundurnya sebuah negara bergantung pada generasi mudanya\". Ia menambahkan terdapat tiga sifat pemuda atau pelajar diantaranya pemuda yang melihat, pemuda yang bertanya, dan pemuda yang membuat. Kalau mau memimpin, harus siap dipimpin. Dimana ia mengusung tiga filosofi dari kepemimpinan Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarsa Sung Tuladha yang artinya Di Depan Memberi Contoh, Ing Madya Mangun Karsa berarti Di Tengah-tengah Membangkitkan Semangat, dan terakhir Tut Wuri Handayani yang memiliki makna besar dalam dunia pendidikan, yaitu Di Belakang Memberikan Dorongan. (rls/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: